Stres dan jerawat apakah ada hubungannya? |
Ketika kita sudah berjerawat dan anda masuk ke situasi stres, yang tampak adalah jerawat seperti benar-benar memanas. Dengan kata lain, stres emosional tidak akan memicu kasus baru jerawat, tetapi dapat memperburuk masalah pada seseorang yang sudah memiliki gangguan kulit.
Stres dan jerawat, Apakah ada hubungannya?
Sudah dari dahulu kala, dokter telah menduga bahwa stres memperburuk jerawat, tapi bukti itu sebagian besar bersifat anekdot. Dalam dekade terakhir, meskipun, penelitian telah menunjukkan bahwa hal ini mungkin di jalur yang benar.
Pada tahun 2003, sebuah penelitian Stanford University yang diterbitkan dalam Archives of Dermatology menemukan bahwa mahasiswa memiliki jerawat yang menjadi parah selama ujian, masa di mana mereka dilaporkan lebih stres, dibandingkan dengan periode tanpa tes. Para peneliti menyimpulkan keparahan jerawat sangat berhubungan dengan stres yang meningkat. Namun para ilmuwan tidak tahu persis bagaimana stres memperburuk jerawat. Mereka tahu bahwa sel-sel yang memproduksi sebum memiliki reseptor untuk hormon stres. Sebum adalah substansi berminyak yang bercampur dengan sel-sel kulit mati dan bakteri menyumbat folikel rambut, yang menyebabkan timbulnya jerawat.
Ketika seseorang dengan jerawat mengalami banyak stres, entah bagaimana minyak diproduksi tubuh lebih banyak. Ini berarti bahwa lebih banyak minyak diproduksi untuk menyumbat folikel rambut untuk memungkinkan lebih banyak jerawat terbentuk. Para peneliti berhipotesis bahwa peningkatan jerawat mungkin karena tingkat yang lebih tinggi dari sebum yang dihasilkan selama masa stres. Namun, mereka menemukan bahwa stres psikologis tidak meningkatkan produksi sebum yang signifikan dalam remaja, mungkin timbulnya jerawat melibatkan akar penyebab lain selain stres.
Ketika Stres Membuat kacau Kulit Anda
Kadang-kadang stres dan jerawat dapat berinteraksi dalam siklus yang berbahaya. Ketika beberapa orang cemas atau kesal, mungkin itu makin memperburuk jerawat mereka. Beberapa orang memencet jerawat di kulit mereka ketika mereka sedang stres karena mereka ingin jerawat di kulitnya cepat pergi menjauh.
Mengobati Jerawat dalam kasus ini
Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengobati jerawat? Seseorang tidak benar-benar dapat menggunakan pengurang stres sebagai pengobatan jerawat. Bagi banyak orang, jerawat merupakan masalah kronis yang tidak hanya menghilang setelah seminggu. Ini sering menjadi masalah jangka panjang yang membutuhkan pengobatan jerawat, yang dapat mencakup benzoil peroksida, retinoid, antibiotik yang diterapkan pada kulit, terapi hormon, dan dalam kasus yang lebih sulit, isotretinoin (Accutane). Bisa jadi orang dengan jerawat juga dapat belajar psikolog atau belajar biofeedback untuk mengurangi tingkat stres yang tinggi secara keseluruhan, tentunya jika mereka inginkan dan perlu diterapkan.
Sekian tentang hubungan Stres dan Jerawat
Sekian posting dari saya yang berjudul Stres dan Jerawat. Baca juga atikel menarik lainnya berjudul Cara Terbaik untuk Mengobati Jerawat saat Hamil. Jika ada yang ingin ditanyakan tentang hubungan dari stres jerawat, silahkan bertanya lewat komentar yang telah disediakan dibawah ini. Terimakasih para sobat Punyatrik, jangan lupa bantu saya share artikel ini ya sobat Punyatrik.
No comments:
Post a Comment